Monumen menjadi salah satu
lambang kebanggaan berbentuk sebuah bangunan pada setiap daerah, tak terkecuali
dengan Kabupaten Pamekasan. Kabupaten terbesar yang ada di Pulau
Madura ini memiliki monumen khusus berbentuk tugu. Monumen yang bernama Monumen
Arek Lancor ini merupakan simbol yang sengaja di bangun sebagai wujud
penghargaan dan penghormatan bagi semua pejuang yang berjuang membebaskan
Pamekasan dari penjajah Belanda kala itu.
Monumen Arek Lancor ini berada
tepat di tengah kota Pamekasan di apit oleh dua bangunan rumah ibadah, yakni Masjid
Agung Asy Syuhada’ Pamekasan yang berada di sebelah barat dan Gereja
Maria Ratu Para Rasul yang berada di sebelah timur. Dari sini saja sudah
jelas terlihat dan bisa di gambarkan bagaimana tingginya sikap toleransi yang
berada tumbuh di tengah – tengah masyarakat Kabupaten Pamekasan.
Di sekitar monumen bisa kita
temukan taman kota yang kerap di jadikan tempat berkumpul, bermain, atau
sekedar menghabiskan waktu bersantai bagi para pemuda pemudi. Lokasinya yang
sangat strategis membuat Monumen Arek Lancor ini tidak pernah sepi di kunjungi.
Hampir setiap event besar, acara kebudayaan maupun parade tingkat kabupaten
ataupun tingkat propinsi diadakan di sekitar Tugu Arek Lancor ini.
Arti dari Monumen Arek Lancor Pamekasan
Sama
halnya dengan monumen – monumen yang ada di daerah lainnya, Monumen Arek Lancor
yang di bangun di maksudkan agar para generasi muda Pamekasan tidak akan pernah
lupa bagaimana beratnya perjuangan para pahlawan. Bertempur dengan seluruh raga
dan kemampuan demi masa depan yang cerah generasi berikutnya.
Monumen
Arek Lancor ini berbentuk tugu, Arek Lancor sendiri jika dalam bahasa Indonesia
di kenal sebagai sebuah alat tajam sedangkan Arek dan Lancor memiliki perbedaan
khususnya pada fungsinya bagi para masyarakat Pamekasan. Dua alat tajam yang
berada di puncak monumen ini melambangkan nilai – nilai etnik masyarakat Pulau
Madura khususnya masyarakat Pamekasan yang terkenal dengan keras, tegas dan
berani dalam mempertahankan hak mereka.
Selain di
kenal dengan nilai etnik yang keras, tegas dan berani kabupaten Pamekasan ini
merupakan kabupaten yang sangat menjunjung nilai – nilai agama. Khususnya agama
Islam yang menjadi agama mayoritas di kabupaten Pamekasan. Hal ini bisa di
wakili dengan lebih memperhatikan kembali bentuk simbol Monumen Arek Lancor
yang sekilas mirip dengan lafadz Allah.
Terdapat lima simbol Arek dan Lancor yang bertengger tegap di
puncak tugu monumen, berwana kuning emas dan berbentuk melengkung tajam menatap
langit yang menambah kesan keras, tegas dan berani masyarakat Pamekasan juga
tentunya masyarakat Pulau
Madura pada umumnya.