Arti dari Monumen Arek Lancor Pamekasan

Sama halnya dengan monumen – monumen yang ada di daerah lainnya, Monumen Arek Lancor yang di bangun di maksudkan agar para generasi muda Pamekasan tidak akan pernah lupa bagaimana beratnya perjuangan para pahlawan. Bertempur dengan seluruh raga dan kemampuan demi masa depan yang cerah generasi berikutnya.


Monumen Arek Lancor ini berbentuk tugu, Arek Lancor sendiri jika dalam bahasa Indonesia di kenal sebagai sebuah alat tajam sedangkan Arek dan Lancor memiliki perbedaan khususnya pada fungsinya bagi para masyarakat Pamekasan. Dua alat tajam yang berada di puncak monumen ini melambangkan nilai – nilai etnik masyarakat Pulau Madura khususnya masyarakat Pamekasan yang terkenal dengan keras, tegas dan berani dalam mempertahankan hak mereka.



Selain di kenal dengan nilai etnik yang keras, tegas dan berani kabupaten Pamekasan ini merupakan kabupaten yang sangat menjunjung nilai – nilai agama. Khususnya agama Islam yang menjadi agama mayoritas di kabupaten Pamekasan. Hal ini bisa di wakili dengan lebih memperhatikan kembali bentuk simbol Monumen Arek Lancor yang sekilas mirip dengan lafadz Allah.



Terdapat lima simbol Arek dan Lancor yang bertengger tegap di puncak tugu monumen, berwana kuning emas dan berbentuk melengkung tajam menatap langit yang menambah kesan keras, tegas dan berani masyarakat Pamekasan juga tentunya masyarakat Pulau Madura pada umumnya.



Wisata Monumen Tugu Arek Lancor di Pamekasan



 

 Monumen menjadi salah satu lambang kebanggaan berbentuk sebuah bangunan pada setiap daerah, tak terkecuali dengan Kabupaten Pamekasan. Kabupaten terbesar yang ada di Pulau Madura ini memiliki monumen khusus berbentuk tugu. Monumen yang bernama Monumen Arek Lancor ini merupakan simbol yang sengaja di bangun sebagai wujud penghargaan dan penghormatan bagi semua pejuang yang berjuang membebaskan Pamekasan dari penjajah Belanda kala itu.


Foto Monumen Arek Lancor (yeniatin09.blogspot.com)
Monumen Arek Lancor ini berada tepat di tengah kota Pamekasan di apit oleh dua bangunan rumah ibadah, yakni Masjid Agung Asy Syuhada’ Pamekasan yang berada di sebelah barat dan Gereja Maria Ratu Para Rasul yang berada di sebelah timur. Dari sini saja sudah jelas terlihat dan bisa di gambarkan bagaimana tingginya sikap toleransi yang berada tumbuh di tengah – tengah masyarakat Kabupaten Pamekasan.

Di sekitar monumen bisa kita temukan taman kota yang kerap di jadikan tempat berkumpul, bermain, atau sekedar menghabiskan waktu bersantai bagi para pemuda pemudi. Lokasinya yang sangat strategis membuat Monumen Arek Lancor ini tidak pernah sepi di kunjungi. Hampir setiap event besar, acara kebudayaan maupun parade tingkat kabupaten ataupun tingkat propinsi diadakan di sekitar Tugu Arek Lancor ini.

Arti dari Monumen Arek Lancor Pamekasan



Sama halnya dengan monumen – monumen yang ada di daerah lainnya, Monumen Arek Lancor yang di bangun di maksudkan agar para generasi muda Pamekasan tidak akan pernah lupa bagaimana beratnya perjuangan para pahlawan. Bertempur dengan seluruh raga dan kemampuan demi masa depan yang cerah generasi berikutnya.

Monumen Arek Lancor ini berbentuk tugu, Arek Lancor sendiri jika dalam bahasa Indonesia di kenal sebagai sebuah alat tajam sedangkan Arek dan Lancor memiliki perbedaan khususnya pada fungsinya bagi para masyarakat Pamekasan. Dua alat tajam yang berada di puncak monumen ini melambangkan nilai – nilai etnik masyarakat Pulau Madura khususnya masyarakat Pamekasan yang terkenal dengan keras, tegas dan berani dalam mempertahankan hak mereka.

Selain di kenal dengan nilai etnik yang keras, tegas dan berani kabupaten Pamekasan ini merupakan kabupaten yang sangat menjunjung nilai – nilai agama. Khususnya agama Islam yang menjadi agama mayoritas di kabupaten Pamekasan. Hal ini bisa di wakili dengan lebih memperhatikan kembali bentuk simbol Monumen Arek Lancor yang sekilas mirip dengan lafadz Allah.

Terdapat lima simbol Arek dan Lancor yang bertengger tegap di puncak tugu monumen, berwana kuning emas dan berbentuk melengkung tajam menatap langit yang menambah kesan keras, tegas dan berani masyarakat Pamekasan juga tentunya masyarakat Pulau Madura pada umumnya.



foto adipura 2013